Sabtu, 20 Desember 2014

Rahmad Satria Pimpin PSSI Kabupaten Mempawah

Rahmad Satria Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua Asosiasi PSSI Kabupaten Mempawah Priode 2015-2019


Prestasi Tim Persiwah Mempawah Saat Juara Kompetisi U19 Se Kalbar Tahun 2010

Mempawah-Hasil Muscab Asosiasi PSSI Kabupaten Mempawah, Sabtu (20/12), di Ruang Rapat DPRD Kabupaten Mempawah, menetapkan secara aklamasi, Rahmad Satria, sebagai Ketua Umum Asosias PSSI Kabupaten Mempawah Periode 2015-2019, yang dihadiri pengurus PSSI Kabupaten Mempawah dan perwakilan klub di bawah naungan PSSI Kabupaten Mempawah.
 
Dimana kepercayaan Asosiasi PSSI Kabupaten Mempawah memilih, Rahmad Satria, untuk kesekian kalinnya memimpin PSSI Kabupaten Mempawah, karean dinilai telah memberikan kontribusi besar dalam memajukan sepak bola Kabupaten Mempawah.

Saat kepemimpinan priode tahun 2010-2014, Rahmad Satria, berhasil membawa Tim Persiwah Mempawah Juara Satu Kompetisi Usia 19 se Kalbar tahun 2010, Juara Satu Pekan Olahraga Pelajar Daerah Kalbar tahun 2012, Juara Dua kejuaraan U 16 Se Kalbar tahun 2012, Juara Tiga turnamen Piala Pangdam XII/TPR Se Kalbar tahun 2012, serta Juara Empat Piala Naga di Kota Singkawang Tahun 2013, Juara Satu Kerjurda Futsal tahun 2013, serta berbagai prestasi lainnya.

Untuk itu, Rahmad Satria, dalam sambutannya usai terpilih menjadi Ketua Umum Asosiasi PSSI Kabupaten Mempawah, mengatakan, dia senang dan bahagia kembali dipercaya insan pesepakbola Kabupaten Mempawah dan siap terus memajukan sepak bola di Kabupaten Mempawah.

“Saya sangat cinta sepakbola dan tidak mau prestasi Persiwah Mempawah anjlok. Untuk itu, mari kita sama-sama bahu membahu memajukan dan mengharumkan nama Kabupaten Mempawah melalui cabang sepak bola dan mengembalikan kejayaan Tim Persiwah,” katanya.

Namun, Rahmad, mengakui pada massa priode 2010-2014 lalu, saat Tim Persiwah berhasil meraih juara pertama kompetisi sepakbola se Kalbar U19, telah menimbulkan secercah harapan untuk kemajuan sepak bola Kabupaten Mempawah. Namun tidak adanya ketersediaan dana maka Tim Sepak Bola U19 tahun Pengcab PSSI Kabupaten Mempawah gagal berlaga pada lanjutan kompetisi Divisi III Rayon Kalimantan di Kalimantan Tengah. Apalagi pada tahun 2011-2013 di tubuh PSSI pusat terjadi dualisme kepemimpinan, antar PSSI persi Johar Arifin dan KPSI persi LA Nyala Mataliti, sangat berdampak pada pembinaan dan prestasi sepak bola di Kalbar dan Kabupaten Mempawah pada khususnya.

“Karena pada saat itu, segala jenis kompetisi sepak bola tingkat amatir yang menjadi kalender kerja tahunan PSSI tidak dapat dilaksanakan. Namun semua itu, tidak harus menjadi alasan, mari kita bersama-sama memajukan dan meningkatkan prestasi sepak bola Kabupaten Mempawah,” kata Rahmad.

Selain itu, Rahmad, juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pemerinah Kabupaten Mempawah dan KONI Kabupaten Mempawah yang telah banyak memberikan perhatian dan bantuan kepada Pengcab PSSI Kabupaten Mempawah.

“Proses Muscab ini, dilaksanakan sesuai AD/ART dan telah sesuai prosuder. Sekali lagi, saya berharap dukungan semua pihak, khususnya insan pencinta sepak bola Kabupaten Mempawah untuk mendukung program PSSI Kabupaten Mempawah dalam meningkatkan prestasi sepak bola sehingga dapat mengharumkan nama Kabupaten Mempawah,” katanya.

Senin, 08 Desember 2014

Pengembangan Desa Tangguh Bencana



*Warga Desa SBBL Tanam Mangrove 

Mempawah-Menjadi salah satu pengembangan desa tangguh bencana. Desa Sungai Bakau Besar Laut, Kecamatan Sungai Pinyuh, Minggu (7/12), kemarin, melaksanakan penanaman mangrove di pesisir pantai desa. Acara penanaman dihadiri Camat Sungai Pinyuh, Syamsul Rizal, Kapolsek Sungai Pinyuh, Wastono, Kades SBBL, Iwan Supardi, dan warga.
 
Kades SBBL, Iwan Supardi, menjelaskan program desa tangguh bencana sebagai antisipasi dini penanggulangan bencana di desa. Di Kabupaten Pontianak, terpilih dua desa yaitu Desa Sejegi, Kecamatan Mempawah Hilir dan Desa SBBL, Kecamatan Sungai Pinyuh.

“Penanaman mangrove, sebagai upaya kami menanggulangi bencana. Karena Desa SBBL dekat dengan bibir pantai. Untuk itu, melalui pembentukan desa tangguh bencana ini, diharapkan masyarakat dapat memahami dan siap menghadapi kejadian bencana,” kata Iwan Supardi, ditemui saat melaksanakan penanaman mangrove.

Lanjutnya lagi,  mekanisme pelaksanaan program desa tangguh bencana ini merupakan desa yang memiliki kapasitas untuk beradaptasi dan menghadapi bahaya bencana serta pulih dalam waktu singkat terhadap bencana yang merusak.

“Melalui pelestarian hutan mangrove, diharapkan bisa menanggulangi abrasi pantai. Hutan mengrove juga dapat menjadi perkembang biakan biotan laut ikan, udang, kepiting dan lainnya. Sehingga kedepannya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.

Sedangkan Camat Sungai Pinyuh, Syamsul Rizal, memberi dukungan penuh terhadap upaya masyarakat Desa Sungai Bakau Besar Laut menanggulangi bencana akibat pengikisan pantai melalui penanaman mangrove.

“Hutan mangrove harus dijaga kelestarian. Jika tidak abrasi pantai bisa mengancam warga. Saya menghimbau warga untuk tidak menebang tanaman mangrove yang ada dipinggiran pantai ini.  Jika dikelolah dengan baik lokasi tanaman mengrove ini, bisa menjadi tempat objek wisata bahkan, tempat pemancingan yang menarik,” katanya.