Kamis, 11 September 2014

Instansi Vertikal Mesti Dukung P4GN






Mempawah-Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Pontianak, menggelar Advokasi Implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan Strategi Nasional Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) tahun 2011-2015, di Aula Kantor Bappeda Kabupaten Pontianak, Rabu (10/9).
 
Advokasi yang dibuka Kepala BNN Kabupaten Pontianak, AKBP H Abdul Haris Daulay SH, diperuntukkan bagi instansi vertikal mulai dari TNI dan Polri, Kejaksaan, Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, Kantor Kementerian Agama, Badan Pusat Statistik sampai Badan Pertanahan Nasional.

Dalam sambutannya, AH Daulay, meminta instansi vertikal di Kabupaten Pontianak berkomitmen dan mendukung pelaksanaan Inpres Nomor 12 Tahun 2011, sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan kewenangan masing-masing, seperti yang diinstruksikan presiden kepada para menteri, kapolri, panglima TNI, kejaksaaan, pimpinan lembaga pemerintah, gubernur, serta bupati dan walikota. 

“Tujuan kita mewujudkan Indonesia bebas narkoba tahun 2015,” katanya.

Lebih lanjut Daulay mengungkapkan, kasus penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Indonesia cenderung mengalami peningkatan dan semakin memprihatinkan serta membahayakan. 

“Jika ini terus kita biarkan, sudah dapat dipastikan generasi muda bangsa ini akan rusak dan keberlangsungan bangsa ini terancam,” ungkap Daulay.(JoE)

Tim Lomba Perpusnas Kunjungi SMAN 01 Pinyuh


Mempawah-Tim Juri Lomba Perpustakaan  Sekolah SLTA Tingkat Nasional melaksanakan penilaian di SMA 1 Sungai Pinyuh,  Rabu (10/9). SMA yang mewakili Kalimantan Barat tersebut didatangi tiga tim penilai yang terdiri dari dua pustakawan dan Kabid pengembangan Perpustakaan Sekolah dan Perguruan Tinggi. Mereka langsung melakukan melakukan visitasi ke perpustakaan SMA 1 Sungai Pinyuh didampingi Kepala Sekolah, Sunarto, Camat Sungai Pinyuh, Syamsul Rizal, serta Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Pontianak, Johana Sari Margiani.
 
Menurut ketua tim penilai, Sudirwan Hamid, perpustakaan SMA 1 Sungai Pinyuh merupakan satu dari 33 SMA se-Indonesia yang dilakukan penilaian. Dimana pucaknya akan dilakukan pengumuman pada  23 oktober mendatang.

“Kalbar merupakan provinsi ke-14 yang kita nilai. Selanjutnya seluruh perpustakaan SMA yang mewakili provinsinya akan mendapatkan giliran. Sampai akan diumumkan pemenangnya pada 23 Oktober nanti,” kata Sudirwan.

Dia menjelaskan, lomba perpustakan diadakan bertujan untuk meningkatkan kualitas penilaian perpustakaan di Indonesia. Penilaian dilaksanakan dari semua aspek, seperti kelembagaan, organisasi, adminsitrasi, sumberdaya manusia, anggaran, koleksi buku, system layanan, dan pengunjung. Kemudian dinamika minat baca di lingkungan sekolahnya serta prestasi apa yang dicapai sebelumnya semua menjadi indicator yang akan dinilai, disamping presentasi dari petugas perpustakaan dengan kapasitas yang baik juga dinilai. Selain itu, penilaian juga bertujuan untuk bagaimana perpustakaan menjadi sarana mencerdaskan bangsa selain pendidikan formal.

“Untuk mengembangkan kecerdasan bangsa, tidak hanya mengembangkan pendidikan formal, seperti sekolah, namun non formal juga berperan. Salah satunya perpustakaan. Jadi kami bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengadakan perlombaan ini. Secara umum perpustakaan SMA 1 Sungai Pinyuh sudah memiliki standar, hanya saja yang perlu ditingkatkan adalah kenyamanan dari pengunjung, dimana ruangan harus sejuk sehingga mereka betah membaca. Selain itu buku juga harus berubah setiap tahun,” kata dia.

Sebelumnya, Kepala SMAN 1 Sungai Pinyuh, Sunarto, mengatakan pihaknya melakukan persiapan selama lima bulan bersama dengan koordinator serta petugas perpustakaan. Persiapan yang dilakukan berupa pembenahan sarana dan prasarana yang terdapat di perpustakaan, seperti penambahan penyejuk udara, pembenahan administrasi berupa manajerial, pemasangan internet, serta mensuplai bahan bacaan berupa buku essay, fiksi, dan sumber penunjang pembelajaran siswa. Tak hanya dalam sarana dan prasarana, peningkatan SDM pengelola perpustakaan juga tidak luput dari perhatian pihak sekolah. Sehingga saat ini, petugas perpustakaan diikutkan pelatihan serta dikuliahkan pada jurusan pustakawan.

“Petugas saat ini masih menjalani kuliah khusus pustakawan. Jadi kita memang meninginkan petugas yang mengurusi perpustakaan adalah orang yang profesional dan berkompeten di bidangnya,” ucapnya.

Dengan perubahan yang dilakukan, lanjut dia, minat siswa untuk mengunjungi perpustakaan semakin meningkat. Sehingga hal tersebut berpengaruh kepada prestasi siswa di sekolah.
“Nilai siswa rata-rata belakangan ini meningkat. Mereka mendapatkan pengetahuan tambahan dari buku-buku di perpustakaan. Selain itu sekarang mereka sudah betah untuk membaca buku di perpustakaan,” beber dia.

Dalam persiapan untuk perlombaan tingkat nasional, Sunarto mengungkapkan, pihaknya akan melakukan persiapan semaksimal mungkin. Namun akan berkoordinasi dengan perpustakaan provinsi dan kabupaten.

“Selanjutnya arahan serta bimbingan dari perpustakaan provinsi dan kabupaten akan kita laksanakan. Jadi kami akan berkoordinasi lagi bagaimana untuk persiapan di tingkat nasional nantinya. Semoga SMAN 1 Sungai Pinyuh dapat kembali membawa nama baik daerah, baik provinsi maupun Kabupaten Pontianak,” tuntasnya.(JoE)

BNN Test Urine Siswa SMAN 01 Sungai Kunyit



Mempawah-Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Pontianak menggelar pemeriksaan urine dan sosialisasi bahaya narkoba bagi para pelajar yang mengenyam pendidikan di SMAN 01 Sungai Kunyit, yang dilaksanakan 3-4 September. Hal ini dimaksudkan guna mengantisipasi dan mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda, khususnya kalangan pelajar.
 
“Kegiatan tes urine di kalangan pelajar sudah menjadi agenda BNN. Kegiatan ini sendiri merupakan bentuk pemantauan atau pengawasan terhadap peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba yang dimungkinkan menjangkiti para pelajar. Selain itu, juga guna memperkuat kader anti narkoba dikalangan pelajar,” kata Kepala BNN Kabupaten Pontianak, A. H. Daulay.

Lanjutnya lagi, dilaksanakanlah upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba dengan serius dan sedini mungkin, karena jika tidak dilaksanakan upaya pencegahan tidak menutup kemungkinan akan mengancam kelangsungan hidup masyarakat khususnya di lingkungan pendidikan.

“Penanganan masalah narkoba menjadi tanggungjawab kita semua, agar permasalahannya tidak merambah pada lingkungan sekolah khususnya sekolah tingkat SMA dan sederajat,” katanya.(JoE).

Wujudkan Indonesia Gemar Membaca



Mempawah-Mewujudkan masyarakat Indonesia gemar membaca. Perpusnas RI bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pontianak melaksanakan Road Show Pemasyarakatan Kegemaran Membaca, di Gedung Kartini Mempawah, Sabtu (6/9), kemarin, dibuka Bupati Pontianak, Ria Norsan.
 
Acara tersebut, menghadirkan nara sumber Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca, M. Syarif Bando, Anggota Komisi X DPR RI, H. Zulfadhli, Kepala Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi (BPKD) Provinsi Kalbar, Marsianus, Kepala Perpusda Kabupaten Pontianak, Johana Sari Margiani, serta insan pendidikan Kabupaten Pontianak, Ali Bakar.

Mewakili Kepala Perpusnas RI, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca, M. Syarif Bando, mengatakan  road show bertujuan untuk mendorong seluruh lapisan msyarakat untuk belajar sepanjang hayat.  Juga diharapkan dapat menjadi inspirasi dan solusi dalam upya prcepatan pengembangan kegemaran membca di Indonesia.

“Banyak sumber daya alam Indonesia yang belum dimanfaatkan secara maksimal, hal ini disebabkan rendahnya sumber daya manusia yang memiliki keterampilan, skill dan pengusahaan ilmu pengetahuan. Untuk itu, melalui promosi minat baca ini kita berharap bisa mencerdaskan anak bangsa,” katanya. 

Sedangkan Bupati Pontianak, Ria Norsan, menyambut baik dan mendukung penuh kegiatan road show gemar membaca, sebagai bentuk publikasi gerakan nasional Indonesia membaca. Serta dapat mengembangkan budaya membaca dikalangan masyarakat.

“Road show ini, memiliki sisi positif yang sangat besar dalam mempromosikan, mengajak, dan membangkitkan membca di elemen msyarakat. Guna mendorong msyarakat agar secara aktif memanfaatkan perpus di daerah,” ujarnya.

Selain itu, ini juga sesuai dengan komitmen Pemda sendiri, untuk melakukan ketekunan dan kerja keras yangg tinggi, agar tercipya sumber daya manusia berkualitas.  

“Kita bertekad menjadikan Mempawah sebagai Kota Pelajar.  Hal ini, telah dimulai dengan pembanguan beberpa perguruan tinggi di Kabupaten Pontianak,” katanya.(JoE).

Mempawah Miliki Pabrik Kelapa Sawit Ramah Lingkungan



Mempawah-Bupati Pontianak, Ria Norsan, Jumat (29/8), kemarin, meresmikan pabrik kelapa sawit (PKS)  pertama PT. Peniti Sungai Purun (PSP) dengan berkapasitas 60 ton/jam di Desa Kepayang, Kecamatan Anjongan, tepatnya di areal Kebun Purun Utara (KPU), yang bernama Enggang Mill dengan mengusung konsep Green, Sustainable dan Modern. 
 
Peresmian pabrik ini selain dihadiri oleh Bupati Pontianak, juga dihadiri jajaran Pemerintah Kabupaten Pontianak beserta Kepala Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa dan lain-lain. Semuanya hadir menyaksikan peresmian pabrik kelapa sawit pertama milik PT. PSP yang dibuka dengan acara tari-tarian lokal Kalimantan Barat sebagai tanda kecintaan terhadap adat istiadat lokal.

“Setelah 2 tahun proses pembangunannya, akhirnya pada hari ini pabrik kelapa sawit pertama PT. PSP dapat diresmikan oleh Bapak Bupati Pontianak. Ini merupakan suatu pencapaian yang luar biasa dari perjalanan operasional perusahaan. Merupakan kerja keras yang tidak henti-hentinya dari tim Engineering perusahaan dalam mewujudkan pabrik ini sehingga sesuai dengan konsep yang diinginkan,” kata Gloria Guida Manalu, selaku Manager Corporate Communication PT.PSP.

Sebagai perusahaan agribisnis dengan tata kelola yang baik, pemilihan konsep atas pabrik pertamanya ini juga sudah dipikirkan dengan matang. Konsep pertama Green, karena dilengkapi area composting seluas 3,5 hektar sebagai unit pengolahan limbah menjadi pupuk kompos. Limbah diolah kembali menjadi sesuatu yang berguna sehingga pabrik memiliki zero effluent (bebas limbah). Selanjutnya Sustainable, karena dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia dan konsumsi air sedikit. Sedangkan modern, karena merupakan pabrik dengan inovasi yang terbaru serta terintegrasi dalam sistem kontrol.

“Pemberian nama pabrik menjadi Enggang Mill, mencirikan bahwa pabrik tersebut berdiri di daerah yang memang merupakan tanah tempat Enggang berasal. Enggang merupakan burung yang dalam bahasa sainsnya “Buceros” adalah sejenis burung yang mempunyai paruh berbentuk tanduk lembu. Burung ini cukup sering ditemui di daerah Kalimantan Barat, sehingga untuk pabrik pertamanya, PT. PSP ingin menamainya dengan nama Enggang Mills.  Semoga pemilihan namanya serta konsep yang diusung dapat membawa kemajuan dan keberhasilan bagi PT.PSP untuk memproduksi Crude Palm Oil (CPO) yang terbaik”, tambahnya.

Sedangkan Bupati Pontianak, Ria Norsan, mengatakan pemerintah daerah Kabupaten Pontianak sangat menyambut baik berdirinya pabrik kelapa sawit PT PSP yang diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya Kabupaten Pontianak.

“Secara nasional dari rekam data  yang ada pada Direktoral Jenderal Perkebunan. Pabrik Kelapa Sawit yang sudah ada sebanyak 608 unit dengan  total kafasitas  34284 ton tbs/jam, dengan potensi produksi CPO pertahun sebanyak 34584000 . Di Kalbar teradat 49 unit Pabrik Kelapa Sawit, termasuk Kabupaten Pontianak. Dengan demikian adanya penambahan pabrik kelapa sawit ini merupakan suatu prestasi  yang mengembirakan dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas CPO,” kata Norsan. (JoE).

Perangi Bahaya Narkoba




Kwarcab dan BNN Jalin Kerjasama

Mempawah-Dua momen penting terjadi saat penutupan rangkaian peringatan Hari Pramuka ke-53 yang digelar di Halaman Sekretariat Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Pontianak, Minggu (25/8) malam. Pertama, launching dan penyerahan buku panduan organisasi gugus depan, sedangkan yang kedua penandatanganan MoU antara Kwarcab dan BNN Kabupaten Pontianak.
 
Penandatangan MoU penanggulangan bersama bahaya narkoba dilakukan antara Ketua Kwarcab, Rahmad Satria dengan Kepala BNN Kabupaten Pontianak, AKBP H Abdul Haris Daulay SH.
Ketua Kwarcab, Rahmad Satria, mengenai MoU bersama BNN mengatakan penandatangan MoU dapat menjadi momen bagi gerakan pramuka untuk berpartisipasi aktif mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Kabupaten Pontianak, khususnya di kalangan pelajar.

“Pramuka Kabupaten Pontianak siap membantu BNN guna mewujudkan Indonesia bebas narkoba,” ucap Ketua DPRD Kabupaten Pontianak ini.

Sedangkan Ketua BNN Kabupaten Pontianak, A. H. Daulay, menucapkan terima kasih atas dukungan Kwarcab Kabupaten Pontianak dalam membantu pemberantasan narkoba, terutama dikalangan generasi muda.

“Pramuka sangat bersentuhan langsung dengan generasi muda. Kita berharap melalui pramuka ini, bisa mengedukasi para anggotanya untuk mengerti dan selalu menjauhi narkoba. Serta membantu mensosialisasikan kepada masyarakat terkait bahaya narkoba,” kata Daulay.(JoE).

Senam Poco-Poco Semarakan Haornas



Mempawah-Memeriahkan Hari Olahraga Nasinal (Haornas) ke-31, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pontianak menggelar sejumlah agenda. Mulai dari lomba senam poco-poco antar instansi dan umum, serta jalan sehat dan senam massal.
 
Kepala Disdikpora Kabupaten Pontianak,  Zulkifli Salim , mengatakan, lomba senam poco-poco, jalan sehat dan senam massal ini merupakan rangkaian kegiatan yang digelar Disdikpora dalam memeriahkan Haornas ke-31. 

“Selain untuk menjalin kebersamaan, kegiatan ini juga untuk mengajak masyarakat hidup sehat dengan berolahraga, salahsatunya senam dan jalan sehat,” katanya.

Untuk lomba senam poco-poco yang digelar di Halaman Kantor Disdikpora, Kamis (11/9), juara pertama berhasil diraih regu senam dari BRI Cabang Mempawah, juara kedua diraih regu senam Bhayangkari, dan regu senam Disdikpora meraih juara ketiga. Untuk menjadi juara, tim juri memberikan penilaian terhadap penampilan umum, kekompakan, dan formasi peserta.
Sedangkan untuk kegiatan jalan sehat dan senam massal akan dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Pontianak, Jumat (12/9) mulai pukul 06.30 WIB. 

“Silahkan masyarakat yang ingin ambil bagian mengikuti jalan sehat dan senam di Halaman Kantor Bupati Pontianak. Kita menyediakan banyak doorprize menarik,” ucap dia. (JoE)

Pembangunan Kampus IPDN Kalbar Dimulai



 Pusat Gelontorkan Dana Rp 86 Milyar

Mempawah-Pembangunan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Kalimantan Barat di Desa Purun Besar, Kecamatan Segedong, Kabupaten Pontianak segera dimulai. Di tahun 2014 ini pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri telah menganggarkan Rp 86 miliar  untuk memulai pembangunan kampus pencetak para abdi negara itu. 
 
Bupati Pontianak, Ria Norsan menjelaskan pihaknya telah bertemu dengan Direktorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri. Dari pertemuan itu terungkap bahwa Kementerian siap memulai proses pembangunan IPDN Kampus Kalimantan Barat. Hal ini ditandai dengan penganggaran di tahun 2014 sebesar Rp 86 miliar. 

“Dana ini untuk pembangunan beberapa  gedung kampus. Ternyata saya sudah melihat para pekerja telah memasukkan alat-alat berat ke lokasi  pembangunan,” ucap Norsan.

Bahkan Norsan menerangkan untuk kelanjutan pembangunan, Kementerian Dalam Negeri telah menyiapkan dana di tahun 2015 senilai 160 miliar rupiah. Direncanakan pada awal tahun 2016 IPDN Kampus Kalimantan Barat telah siap ditempati.

“Keberadaan IPDN Kampus Kalimantan Barat nantinya, bukan hanya melahirkan menciptakan kader abdi negara yang berkualitas tapi juga  akan membuka lapangan pekerjaan bagi warga setempat, yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.(JoE).