Mempawah-Tim Juri Lomba Perpustakaan Sekolah SLTA Tingkat Nasional melaksanakan
penilaian di SMA 1 Sungai Pinyuh, Rabu
(10/9). SMA yang mewakili Kalimantan Barat tersebut didatangi tiga tim penilai
yang terdiri dari dua pustakawan dan Kabid pengembangan Perpustakaan Sekolah
dan Perguruan Tinggi. Mereka langsung melakukan melakukan visitasi ke
perpustakaan SMA 1 Sungai Pinyuh didampingi Kepala Sekolah, Sunarto, Camat
Sungai Pinyuh, Syamsul Rizal, serta Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Kabupaten Pontianak, Johana Sari Margiani.
Menurut ketua tim penilai, Sudirwan
Hamid, perpustakaan SMA 1 Sungai Pinyuh merupakan satu dari 33 SMA se-Indonesia
yang dilakukan penilaian. Dimana pucaknya akan dilakukan pengumuman pada 23 oktober mendatang.
“Kalbar merupakan provinsi ke-14 yang
kita nilai. Selanjutnya seluruh perpustakaan SMA yang mewakili provinsinya akan
mendapatkan giliran. Sampai akan diumumkan pemenangnya pada 23 Oktober nanti,”
kata Sudirwan.
Dia menjelaskan, lomba perpustakan diadakan
bertujan untuk meningkatkan kualitas penilaian perpustakaan di Indonesia.
Penilaian dilaksanakan dari semua aspek, seperti kelembagaan, organisasi,
adminsitrasi, sumberdaya manusia, anggaran, koleksi buku, system layanan, dan
pengunjung. Kemudian dinamika minat baca di lingkungan sekolahnya serta
prestasi apa yang dicapai sebelumnya semua menjadi indicator yang akan dinilai,
disamping presentasi dari petugas perpustakaan dengan kapasitas yang baik juga
dinilai. Selain itu, penilaian juga bertujuan untuk bagaimana perpustakaan
menjadi sarana mencerdaskan bangsa selain pendidikan formal.
“Untuk mengembangkan kecerdasan bangsa,
tidak hanya mengembangkan pendidikan formal, seperti sekolah, namun non formal
juga berperan. Salah satunya perpustakaan. Jadi kami bekerjasama dengan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengadakan perlombaan ini. Secara umum
perpustakaan SMA 1 Sungai Pinyuh sudah memiliki standar, hanya saja yang perlu
ditingkatkan adalah kenyamanan dari pengunjung, dimana ruangan harus sejuk sehingga
mereka betah membaca. Selain itu buku juga harus berubah setiap tahun,” kata
dia.
Sebelumnya, Kepala SMAN 1 Sungai Pinyuh,
Sunarto, mengatakan pihaknya melakukan persiapan selama lima bulan bersama
dengan koordinator serta petugas perpustakaan. Persiapan yang dilakukan berupa
pembenahan sarana dan prasarana yang terdapat di perpustakaan, seperti
penambahan penyejuk udara, pembenahan administrasi berupa manajerial,
pemasangan internet, serta mensuplai bahan bacaan berupa buku essay, fiksi, dan
sumber penunjang pembelajaran siswa. Tak hanya dalam sarana dan prasarana,
peningkatan SDM pengelola perpustakaan juga tidak luput dari perhatian pihak
sekolah. Sehingga saat ini, petugas perpustakaan diikutkan pelatihan serta
dikuliahkan pada jurusan pustakawan.
“Petugas saat ini masih menjalani kuliah
khusus pustakawan. Jadi kita memang meninginkan petugas yang mengurusi
perpustakaan adalah orang yang profesional dan berkompeten di bidangnya,”
ucapnya.
Dengan perubahan yang dilakukan, lanjut
dia, minat siswa untuk mengunjungi perpustakaan semakin meningkat. Sehingga hal
tersebut berpengaruh kepada prestasi siswa di sekolah.
“Nilai siswa rata-rata belakangan ini
meningkat. Mereka mendapatkan pengetahuan tambahan dari buku-buku di
perpustakaan. Selain itu sekarang mereka sudah betah untuk membaca buku di
perpustakaan,” beber dia.
Dalam persiapan untuk perlombaan tingkat
nasional, Sunarto mengungkapkan, pihaknya akan melakukan persiapan semaksimal
mungkin. Namun akan berkoordinasi dengan perpustakaan provinsi dan kabupaten.
“Selanjutnya arahan serta bimbingan dari
perpustakaan provinsi dan kabupaten akan kita laksanakan. Jadi kami akan
berkoordinasi lagi bagaimana untuk persiapan di tingkat nasional nantinya.
Semoga SMAN 1 Sungai Pinyuh dapat kembali membawa nama baik daerah, baik
provinsi maupun Kabupaten Pontianak,” tuntasnya.(JoE)