Mempawah-Warga Kabupaten Mempawah tampaknya tidak bisa memandang
sebelah mata terhadap serangan Demam Berdarah Dengue (DBD). Untuk itu, Wakil
Bupati Mempawah, Gusti Ramlana, mengingatkan agar warga harus waspada.
“Penyebaran DBD sangat marak dan mengkhawatirkan.
Apalagi sudah ada korban seperti di daerah Wajok,” kata Gusti Ramlana.
Lanjuntya lagi, penyebaran nyamuk demam berdarah
bisa disebabkan kondisi cuaca dan curah hujan yang diikuti dengan genangan air
yang akan menjadi sarang nyamuk. Untuk itu, sangat diharapkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan
dan kesehatan lingkungan adalah yang paling utama.
“Masyarakat harus sadar dan memahami tentang bahaya
DBD serta cara pencegahannya. Perilaku peduli sanitasi harus ditanamkan. Jika
ada warga yang terserang DBD, kita minta warga atau aparatur desa bisa berkoordinasi
dengan puskesmas, untuk dilaksanakan fogging,” katanya.
Sedangkan Kamaluddin Tokoh Masyarakat Desa Parit
Banjar, Kecamatan Mempawah Timur, memberikan apresiasi terhadap pemerintah
daerah yang bergerak cepat melaksanakan fogging diwilayahnya.
“Ada berapa warga kami yang terserang DBD, bahkan infonya sudah ada satu orang yang
meninggal dunia. Maka kami memberikan apresiasi, gerak cepat Pemda melaksanakan
fogging di wilayah kami,” katanya.
Selain itu, Jaminah , warga Desa Bakau Besar Laut,
Kecamatan Sungai Pinyuh, mengaku tidak menduga anaknya terserang DBD, karena
awalnya dianggap demam biasan. Namun setelah mendapat pemeriksaan medis
Puskemas Sunga Pinyuh, Jumat (26/9), kemarin, anaknya dinyatakan positif terserang DBD, sehingga langsung dirujuk ke
RSUD Rubini Mempawah untuk mendapat perawatan yang intensif.
“Saya kira demam biasa, sudah tiga hari demamnya
tidak turun-turun. Sempat dibawa ke
dokter prakter, dibilang gejala types.
Namun kondisi belum membaik, bahkan semakin lemah. Maka saya bawa Puskesmas,
setelah dilakukan pemeriksaan darah ternyata positif DBD,” katanya.(JoE).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar