Mempawah-Pemerintah Kabupaten Mempawah menggelar syukuran di
aula Kantor Bupati Mempawah, Jumat (10/10). Syukuran dilakukan atas berubahnya
nama daerah Kabupaten Pontianak menjadi Kabupaten Mempawah. Hal ini sesuai
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2014 tentang Perubahan Nama Daerah
Kabupaten Pontianak menjadi Kabupaten Mempawah.
Bupati Mempawah Ria Norsan mengatakan, meski
perubahan nama daerah memenuhi aspirasi masyarakat, namun hal tersebut juga
membawa konsekuensi logis. Seluruh elemen masyarakat kini dituntut mampu
meningkatkan karya dan kinerja demi membawa Kabupaten Mempawah menjadi lebih
baik daripada saat bernama Kabupaten Pontianak.
Bupati menyebut keinginan mengembalikan nama daerah
sesuai dengan sejarah Kerajaan Mempawah dahulu tidak cukup. Masyarakat
diharapkan juga dapat bekerja lebih keras agar kejayaan Kerajaan Mempawah di
masa lalu dapat terulang di Kabupaten Mempawah saat ini. Selain itu, nama
Kabupaten Mempawah juga menjadi identitas pembeda dari Kota Pontianak.
“Kalau kita bekerja dan berprestasi, orang akan tahu
bahwa ini adalah kerja orang Mempawah, bukan Pontianak. Masyarakat punya beban
moril untuk bisa memajukan daerah ini lebih baik lagi dibanding dulu, tanggung
jawab kita untuk membangunnya,” katanya.
Bahkan Norsan bersyukur karena dari 56 daerah
se-Indonesia yang mengajukan permintaan perubahan nama, Kabupaten Mempawah
menjadi satu dari dua daerah yang langsung diproses oleh pemerintah pusat. Satu
daerah lainnya yaitu Kabupaten Sangihe Laut. Atas keberhasilan perubahan nama
daerah ini, Bupati Norsan berterima kasih kepada seluruh jajaran pemerintahan
daerah dan para tokoh masyarakat.
“Terima kasih banyak kepada semuanya yang telah
berjuang membesarkan nama Kabupaten Mempawah sehingga ke depannya diharapkan
akan lebih maju,” ucap Norsan.
Selain itu, Norsan menegaskan dirinya bertekad
mengubah citra Kabupaten Mempawah sebagai daerah lintasan. Karena itu sejumlah
program kini tengah dijalankan. Di antaranya, upaya mengembalikan Mempawah
sebagai daerah pendidikan. Hal ini untuk mengulang sejarah di mana pada masa
lampau kota Mempawah telah dikenal sebagai tujuan para penuntut ilmu.
Keberadaan alim agama Habib Husein dari Yaman yang kemudian bermukim di
Mempawah mampu menjadi magnet bagi para penuntut ilmu agama dari segenap
penjuru.
“Institut Pemerintahan Dalam Negeri dan Balai Pendidikan dan Pelatihan
Transportasi Darat Kementerian Perhubungan tengah kita bangun. Berikutnya akan
menyusul Sekolah Polisi Negara. Sementara itu Sekolah Tinggi Agama Islam
Mempawah juga sudah beberapa tahun beroperasi,” terang Norsan.
Selain itu, Norsan bertekad menuntaskan program
pembangunan pelabuhan internasional di Kecamatan Sungai Kunyit. Pelabuhan
tersebut kelak akan disinergikan dengan kawasan wisata bahari.
“Mudah-mudahan dalam empat tahun ke depan ini bisa
kita selesaikan,” harapnya.
Bahkan Norsan menambahkan, untuk jangka pendek
pemerintah daerah kini tengah menata kawasan wisata kuliner atau makanan di
tengah kota Mempawah. Pusat jajanan ini sendiri telah terbukti mampu menarik
minat warga baik dari dalam maupun luar daerah untuk berkunjung. Menurut Norsan
hal ini merupakan indikasi positif bahwa Mempawah kini tidak lagi menjadi
sekadar daerah lintasan.
“Kini orang-orang dari luar daerah telah
membelanjakan uangnya di Mempawah, khususnya untuk menikmati berbagai makanan
di daerah kita. Mari kita bangun, kita jaga, dan kita cintai daerah ini demi
kesejahteraan dan kejayaan masyarakat Kabupaten Mempawah,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar