Rabu, 24 September 2014

Erlina Siap Bantu Pemasaran Produk Warga



Mempawah-Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Mempawah Erlina Ria akan merintis jalan bagi pemasaran produk makanan hasil olahan warga. Namun dirinya mensyaratkan produk tersebut selain layak jual juga harus dikemas secara menarik.
 
“Cara mengemas suatu produk sangat berpengaruh bagi menarik-tidaknya produk tersebut di pasaran. Produk makanan yang berkualitas pun, tidak akan dilirik pembeli jika kemasannya tidak menarik. Kita siap memfasilitasi produk-produk kerajinan warga termasuk produk makanan jika mempunyai kemasan yang menarik sehingga layak jual,” kata Erlina saat meninjau sejumlah stan kerajinan makanan warga di Desa Paris Bugis, Kecamatan Segedong, Selasa (23/9).

Dengan kualitas dan kemasan yang bagus, Erlina yakin produk makanan hasil olahan warga Kabupaten Mempawah akan mendapat tempat di hati para peminat makanan khas daerah. Menurut Erlina, banyak warga luar daerah yang berkunjung ke Kalimantan Barat kemudian tertarik mencari makanan khas daerah. Hal ini, lanjutnya, menjadi peluang emas yang harus dimanfaatkan.

“Kalau packing-nya bagus kita pun tidak akan malu untuk memasarkannya. Banyak orang Jakarta yang datang ke daerah kita dan belanja makanan khas. Ini adalah peluang,” ujarnya.
Bahkan Erlina menekankan warga Kabupaten Mempawah harus berani mencoba memasarkan karyanya ke luar daerah. Jika hanya berdagang di sekitar kampung, maka tidak akan ada kemajuan berarti. 

“Kalau usaha hanya di sekitar kampung, tidak akan berkembang. Kami hanya membuka jalan,” ucap Erlina. 

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi UKM, Pertambangan dan Energi Kabupaten Mempawah, Darwin, menyebut belum semua warga bergabung dalam pembinaan pihaknya. Karena itu tak jarang ditemui ada warga yang menjual produk yang sebenarnya tidak laik jual, baik dari segi pengemasan, terlebih dari keamanan kualitas produk. Bahkan gampang ditemui warga yang masih menggunakan kertas bertinta sebagai pembungkus produk makanan. Padahal hal itu sangat berbahaya bagi kesehatan konsumen. 

“Yang sudah kami bina umumnya mengerti tentang aspek standardisasi dalam hal keamanan produk. Biasa sudah ada label dari dinas terkait,” kata Darwin. 

Sedangkan Zubaidah, salah satu warga, mengakui produk makanan warga desanya belum dipasarkan secara luas ke luar daerah. Pemasaran diakuinya baru berkisar di lingkungan desa. Bahkan, tanpa kemasan khusus. 

“Kue hanya dimasukkan dalam toples,” ujarnya.(JoE)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar