Mempawah-Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Mempawah Erlina Ria
akan merintis jalan bagi pemasaran produk makanan hasil olahan warga. Namun
dirinya mensyaratkan produk tersebut selain layak jual juga harus dikemas
secara menarik.
“Cara mengemas suatu produk sangat berpengaruh bagi
menarik-tidaknya produk tersebut di pasaran. Produk makanan yang berkualitas
pun, tidak akan dilirik pembeli jika kemasannya tidak menarik. Kita siap memfasilitasi
produk-produk kerajinan warga termasuk produk makanan jika mempunyai kemasan
yang menarik sehingga layak jual,” kata Erlina saat meninjau sejumlah stan
kerajinan makanan warga di Desa Paris Bugis, Kecamatan Segedong, Selasa (23/9).
Dengan kualitas dan kemasan yang bagus, Erlina yakin
produk makanan hasil olahan warga Kabupaten Mempawah akan mendapat tempat di
hati para peminat makanan khas daerah. Menurut Erlina, banyak warga luar daerah
yang berkunjung ke Kalimantan Barat kemudian tertarik mencari makanan khas
daerah. Hal ini, lanjutnya, menjadi peluang emas yang harus dimanfaatkan.
“Kalau packing-nya bagus kita pun tidak akan malu
untuk memasarkannya. Banyak orang Jakarta yang datang ke daerah kita dan
belanja makanan khas. Ini adalah peluang,” ujarnya.
Bahkan Erlina menekankan warga Kabupaten Mempawah
harus berani mencoba memasarkan karyanya ke luar daerah. Jika hanya berdagang
di sekitar kampung, maka tidak akan ada kemajuan berarti.
“Kalau usaha hanya di sekitar kampung, tidak akan
berkembang. Kami hanya membuka jalan,” ucap Erlina.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi
UKM, Pertambangan dan Energi Kabupaten Mempawah, Darwin, menyebut belum semua
warga bergabung dalam pembinaan pihaknya. Karena itu tak jarang ditemui ada
warga yang menjual produk yang sebenarnya tidak laik jual, baik dari segi
pengemasan, terlebih dari keamanan kualitas produk. Bahkan gampang ditemui
warga yang masih menggunakan kertas bertinta sebagai pembungkus produk makanan.
Padahal hal itu sangat berbahaya bagi kesehatan konsumen.
“Yang sudah kami bina umumnya mengerti tentang aspek
standardisasi dalam hal keamanan produk. Biasa sudah ada label dari dinas
terkait,” kata Darwin.
Sedangkan Zubaidah, salah satu warga, mengakui
produk makanan warga desanya belum dipasarkan secara luas ke luar daerah.
Pemasaran diakuinya baru berkisar di lingkungan desa. Bahkan, tanpa kemasan
khusus.
“Kue hanya dimasukkan dalam toples,” ujarnya.(JoE)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar