Selasa, 30 September 2014

MABM Canangkan Gerakan Menanam




Mempawah-Dewan Pengurus Cabang dan Ranting Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Pontianak, Selasa (30/9), kemarin, resmi dilantik Ketua MABM Kabupaten Mempawah, Ria Norsan, di Gedung Kartini Mempawah, yang juga dihadiri Ketua MABM Provinsi Kalbar, Chairil Efendi.
 
Setelah melaksanakan pelantikan Ketua MABM Kabupaten Mempawah, Ria Norsan, juga menyerahkan berbagai jenis bibit tanaman kepada pengurus Dewan Pengurus Cabang dan Ranting DPD disetiap kecamatan untuk melaksanakan gerakan menanam yang dicanangkan MABM Kabupaten Mempawah.

“Pencanangan gerakan masyarakat Melayu menanam, sebagai bentuk perhatian MABM terhadap kondisi alam saat ini. Kita berharap dengan gerakan menanam, bisa menjaga kelestarian lingkungan, serta hasilnya dapat dimanfaatkan anak cucu kita,” kata Ria Norsan.

Sedangkan Ketua Panitia,  Gusti Dudung Suharto, menjelaskan  selain melaksanakan pelantikan serta gerakan menanam, MABM Kabupaten Mempawah juga melaksanakan rapat  kerja daerah, serta seminar bedah buku dengan tema “Hari Jadi Kota Mempawah”, serta sejarah berdirinya kerajaan Mempawah.

“Melalui kegiatan ini, kita juga berharap pengurus MABM Kabupaten Mempawah harus mampu bahkan wajib untuk mengembangkan dan melestarikan kebudayaan dan identitas Melayu di tengah arus globalisasi saat ini. Serta dapat bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mendukung berbagai program pembangunan yang telah dicanangkan Pemda Kabupaten Memnpawah,” katanya.(JoE).

Senin, 29 September 2014

Penyuluh Harus Profesional


Mempawah-Mengisi kekurangan tenaga penyuluh, Pemerintah Kabupaten Mempawah melakukan berbagai upaya dengan mengoptimalkan jumlah penyuluh pertanian yang ada, dengan menerapkan satu Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) membina 2-4 desa.

“Selain itu, kita juga menumbuhkembangkan penyuluh pertanian swadaya dan mendorong Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi dan Badan Kepegawaian Nasional untuk meningkatkan formasi dan rekruitmen calon Penyuluh Pertanian PNS,” kata Plt Sekda Kabupaten Mempawah, Firman Juli Purnama, mewakili Bupati Mempawah, saat membuka Pembukaan kegiatan Pertemuan Teknis Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan  Tahun 2014 di Aula Wisma Chandramidi Mempawah, Senin (29/9), kemarin, yang dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Kabupaten Mempawah.

Bahkan Firman, menjelaskan dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalisme penyuluh,  Pemda telah menyelenggarakan Diklat Teknis Agribisnis dan Diklat Fungsional Penyuluhan, Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian dan Pendidikan Diploma IV Penyuluhan Pertanian. 

“Membangkitkan kembali semangat dan etos kerja para penyuluh di lapangan, Pemerintah secara bertahap meningkatkan prasarana dan sarana penyuluhan seperti dengan pengadaan sepeda motor, pengadaan perangkat Cyber Extension, peningkatan Biaya Operasional Penyuluh (BOP), maupun peningkatan fasilitas kerja lainnya,” ungkap Firman.

Selain itu, Firman, mengatakan kunci keberhasilan terwujudnya target utama pembangunan pertanian adalah gerakan operasional penyuluhan di tingkat desa/kelurahan dan kecamatan, dengan melakukan berbagai upaya dengan peningkatan kapasitas balai penyuluhan sebagai pos simpul koordinasi  pelaksana program pembangunan pertanian tingkat kecamatan.

“Menjamin terlaksananya gerakan operasional penyuluhan di lapangan, Saya berharap kepada semua penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan agar meningkatkan profesionalisme, kualitas SDM, bekerja secara lebih ikhlas dan tekun serta lebih  menjiwai, dengan lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat dan dapat memberikan pelayanan kepada para petani dengan sebaik mungkin. Tidak itu saja, meningkatkan kegiatan pembinaan dan penyuluhan, khususnya kepada para petani sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat,” ungkapnya.(JoE).

Minggu, 28 September 2014

Ribuan Rakyat Gowes Bersama TNI



Supri Bersyukur Dapat Sepeda Motor
 
Mempawah-Ribuan warga Kabupaten Mempawah, Minggu pagi (28/9), kemarin, meramaikan kegiatan bersepeda dengan tema Gowes Bersama TNI-Rakyat Sehat yang dipusatkan di Halaman Makodim 1201/Mempawah. Kegiatan dalam rangkaian acara perayaan HUT TNI ke 69, dilepas langsung Dandim 1201/ Mempawah, Suprayitno, yang  juga dihadiri Wakil Bupati Pontianak, Gusti Ramlana dan Kapolres Pontianak, Hady Poerwanto. 
 
“Sepeda sehat ini, dilaksanakan secara serempak se Indonesia. Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga pelaksanaan Gowes Bersama TNI-Rakyat ini, berjalan dengan tertib, lancar dan aman,” kata Dandim 1201/ Mempawah, Suprayitno.

Selain itu, Suprayitno, melalui kegiatan ini juga lebih mempererat rasa persatuan dan persaudaraan TNI dengan masyarakat.

“Tujuan sepeda sehat ini, selain merayakan HUT TNI ke 69, juga lebih mendekatkan TNI dengan rakyat,” katanya.

Pada acara tersebut, panitia menyediakan doorprize dengan hadiah utama sebuah sepeda motor, tv, kulkas, mesin cuci, sepeda, dan hadiah menarik lainnya. Dimana hadiah utama sepeda motor, berhasil di raih, Supri, warga yang tinggal di Komplek Asrama Suharto Mempawah, yang bekerja sebagai Satpam  Unggal CK 77 Anjongan.

“Saya tidak menduga mendapat sepeda motor, yang pasti saya merasa bersyukur,” kata Supri, sambil mendorong sepeda motornya. (JoE).

Wabup Ingatkan Warga Waspada DBD



Mempawah-Warga Kabupaten Mempawah tampaknya tidak bisa memandang sebelah mata terhadap serangan Demam Berdarah Dengue (DBD). Untuk itu, Wakil Bupati Mempawah, Gusti Ramlana, mengingatkan agar warga harus waspada. 

“Penyebaran DBD sangat marak dan mengkhawatirkan. Apalagi sudah ada korban seperti di daerah Wajok,” kata Gusti Ramlana.

Lanjuntya lagi, penyebaran nyamuk demam berdarah bisa disebabkan kondisi cuaca dan curah hujan yang diikuti dengan genangan air yang akan menjadi sarang nyamuk. Untuk itu, sangat diharapkan  kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan adalah yang paling utama. 

“Masyarakat harus sadar dan memahami tentang bahaya DBD serta cara pencegahannya. Perilaku peduli sanitasi harus ditanamkan. Jika ada warga yang terserang DBD, kita minta warga atau aparatur desa bisa berkoordinasi dengan puskesmas, untuk dilaksanakan fogging,” katanya.

Sedangkan Kamaluddin Tokoh Masyarakat Desa Parit Banjar, Kecamatan Mempawah Timur, memberikan apresiasi terhadap pemerintah daerah yang bergerak cepat melaksanakan fogging diwilayahnya.

“Ada berapa warga kami yang terserang DBD,  bahkan infonya sudah ada satu orang yang meninggal dunia. Maka kami memberikan apresiasi, gerak cepat Pemda melaksanakan fogging di wilayah kami,” katanya.

Selain itu, Jaminah , warga Desa Bakau Besar Laut, Kecamatan Sungai Pinyuh, mengaku tidak menduga anaknya terserang DBD, karena awalnya dianggap demam biasan. Namun setelah mendapat pemeriksaan medis Puskemas Sunga Pinyuh, Jumat (26/9), kemarin, anaknya dinyatakan positif  terserang DBD, sehingga langsung dirujuk ke RSUD Rubini Mempawah untuk mendapat perawatan yang intensif.

“Saya kira demam biasa, sudah tiga hari demamnya tidak turun-turun.  Sempat dibawa ke dokter prakter, dibilang  gejala types. Namun kondisi belum membaik, bahkan semakin lemah. Maka saya bawa Puskesmas, setelah dilakukan pemeriksaan darah ternyata positif DBD,” katanya.(JoE).

Jumat, 26 September 2014

Dukung Peningkatan Produktivitas Pertanian





Panen Raya di Desa Benuang

Mempawah-Pembangunan sektor pertanian tetap menjadi prioritas pemerintah Kabupaten Mempawah. Bahkan Bupati Mempawah, Ria Norsan, menyatakan pemerintah daerah mendukung penuh peningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat tani di Kabupaten Mempawah. Diantara bentuk dukungan tersebut adalah penyediaan alat mesin pertanian sampai pembangunan infrastruktur jalan untuk mempermudah petani membawa hasil pertanian.

“Selain infrastruktur jalan, pemerintah daerah juga berupaya membangun dan memperbaiki sarana irigasi areal sawah milik petani yang rusak atau tidak berfungsi terutama daerah yang menghasilkan padi yang baik. Sehingga saat sawah petani mengalami kekeringan saat musim kemarau, pemerintah daerah siap memprogramkan pembuatan sumur bor atau sumur pompa. Tinggal didiskusikan antara instansi terkait dengan kelompok taninya,” jelas Bupati Mempawah, Ria Norsan, menghadiri panen raya padi sekaligus berdialog dengan masyarakat tani di Desa Benuang, Kecamatan Toho.

Pada kesempatan tersebut, bupati juga meminta Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan (P3K) Kabupaten Mempawah membantu kelompok tani terutama yang dinilai sudah berhasil dan baik dalam mengelola pertaniannya tetapi belum memiliki alat mesin pertanian.

“Bisa dibantu dengan menyediakan alat mesin pertanian seperti hand tracktor, power trasher atau blower yang berfungsi untuk mengeringkan padi. Tujuannya supaya hasil pertanian petani lebih meningkat produktivitas dan kualitasnya,“ ujar bupati.

Terkait dengan produktivitas pertanian petani di Desa Benuang yang mencapai 5 ton perhektare, diharapkan bupati dapat terus ditingkatkan. Jika memungkinkan, petani bisa menerapkan metode hazton seperti yang sudah diterapkan di Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh. 

“Berkat metode hazton, petani di Desa Peniraman sudah mampu meningkatkan produktivitas padinya menjadi  9-11 ton padi per hektarenya,” ucapnya.

Turut bersama Bupati Ria Norsan saat panen raya di Desa Benuang, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Kalimantan Barat, Djiyanto, Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan (P3K), Asfahani Arsyad, Camat Toho, Ya Abdurrani,  Kades Benuang, serta para penyuluh pertanian, dan ratusan petani. (JoE).

Bupati Mempawah Rasakan Manfaat Pramuka

Mempawah-Bupati Mempawah yang juga Ketua Mabicab, Ria Norsan, Kamis (25/9), kemarin, membuka secara resmi kegiatan perkemahan kamis, jumat, sabtu dan minggu (Perkajusami), dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Gugus Depan (Gudep) 01.003-01.004 Adijaya-Dara Itam (Yada) yang berpangkalan di SMP Negeri 2 Mempawah Hilir.
 
Dalam sambutannya, Kak Ria Norsan menilai pelbagai kegiatan kepramukaan termasuk perkajusami di SMPN 2 Mempawah terbukti mampu memberi pengaruh positif bagi perkembangan fisik dan mental generasi muda.

“Kakak merasakan betul manfaat dari gerakan pramuka. Berkat jasa para guru dan pembina pramuka di SMP Negeri 2 Mempawah, kakak akhirnya bisa menjadi sosok seperti sekarang ini,” ungkapnya.

Oleh karena itu selaku Ketua Mabicab dan Bupati Mempawah, Ria Norsan mendukung penuh keberadaan dan eksistensi gerakan pramuka di Kabupaten Mempawah. 

“Terus galakan gerakan pramuka demi terwujudnya generasi muda yang berakhlak mulia dan mampu menjadi penerus tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini,” katanya.

Tidak lupa, Kak Ria Norsan mengingatkan anggota gerakan pramuka di Kabupaten Mempawah jangan sampai terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba dan pergaulan bebas. 

“Sebagai ujung tombak untuk mewujudkan generasi yang bersih, anggota pramuka harus menjadi teladan yang baik bagi remaja lain, salahsatunya tidak mengkonsumsi narkoba,” ucapnya.

Perkajusami HUT Yada atau Yada Camp diikuti 33 gudep penggalang dan penegak dari lima kabupaten/kota, yakni Kota Pontianak, Singkawang, Kabupaten Kubu Raya, Sambas, dan Mempawah. Adapun ragam lomba HUT Yada, diantaranya kolone tongkat, LKBB, tata upacara pasukan, senam pramuka, semaphore, morse, dan formasi sandi.

Tampak hadir dalam pembukaan Perkajusami tersebut, Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupten Mempawah, H Rahmad Satria SH MH, Ketua Mabiran Mempawah Hilir, Drs Rohmad Effendy, serta para pengurus Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Mempawah. (JOE).



Rabu, 24 September 2014

SMAN 1 Pinyuh Miliki Kantin Kejujuran



Mempawah-Kantin Kejujuran merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pendidikan Antikorupsi. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu problema bangsa yang hingga kini belum tuntas diselesaikan adalah praktik korupsi. Untuk itu, Kejaksaan Negeri Mempawah bekerjasama dengan SMAN 1 Sungai Pinyuh membentuk kantin kejujuran.
 
“Pendidikan Antikorupsi harus ditanamkan dalam pendidikan sekolah, sehingga terbentuk generasi yang jujur dan antikorupsi. Kejujuran adalah salah satu sikap utama yang mempunyai sumbangan besar terhadap perilaku anti korupsi. Pembiasaan perilaku anti korupsi berarti juga pembiasaan terhadap sikap kejujuran. Pembiasaan sikap kejujuran ini salah satunya dapat dilakukan melalui kantin kejujuran,” ungkap Kajari Mempawah, Bambang Setyadi, usai meresmikan kantin kejujuran di SMAN 1 Sungai Pinyuh, Selasa (23/9), kemarin.
Menurut Kajari, dia berbangga dengan apa yang dilakukan SMAN 1 Sungai Pinyuh. Sebab di wilayah kerjanya, yang mencakup Kabupaten Mempawah dan Kuburaya, baru SMAN 1 Sungai Pinyuh yang melaksanakan kantin kejujuran. Untuk itu, dia berharap kantin kejujuran yang merupakan pendidikan Antikorupsi perlu diterapkan sebagai upaya prepentif bagi generasi muda. Sebab, pencegahan lebih balk dari pada mengobati. Namun pelaksanaan kantin kejujuran akan sukses dengan dukungan bersama dari warga sekolah.
“Saya harap ini bisa segera ditiru oleh sekolah lain. Dan tak hanya SMA, mungkin juga mulai tingkat SD dan SMP. Karena dengan kejujuran, maka kita dapat mencegah korupsi, sebab generasi yang akan datang ini mungkin salah satunya akan menjadi pejabat,” jelas dia.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Sungai Pinyuh, Sunarto, mengatakan kantin kejujuran yang dibentuk merupakan tindak lanjut dari upaya sekolah dalam penerapan anti korupsi terhadap siswa. Dimana sebelumnya, sekolah ini telah ditunjuk sebagai sekolah anti korupsi.
“Pembentukan sekolah anti korupsi dan kantin kejujuran merupakan salahsatu pelatihan bagi para siswa untuk memiliki jiwa anti korupsi,” ucapnya.
Selain kantin kejujuran, lanjut dia, dalam menanamkan pendidikan anti korupsi, pihak menyelenggarakan berbagai macam kegiatan, seperti membuat ornamen kelas dengan desaign yang berhubungan dengan anti korupsi, majalah dinding, berbagai perlombaan, serta pembuatan pos anti korupsi.
“Kantin kejujuran pada dasarnya merupakan sebuah simbol upaya mengurangi korupsi di negeri ini. Semoga anak didik kita akan memiliki jiwa tersebut, sehingga menjadi generasi yang dapat dibanggakan,” tukasnya.(JoE).

Erlina Siap Bantu Pemasaran Produk Warga



Mempawah-Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Mempawah Erlina Ria akan merintis jalan bagi pemasaran produk makanan hasil olahan warga. Namun dirinya mensyaratkan produk tersebut selain layak jual juga harus dikemas secara menarik.
 
“Cara mengemas suatu produk sangat berpengaruh bagi menarik-tidaknya produk tersebut di pasaran. Produk makanan yang berkualitas pun, tidak akan dilirik pembeli jika kemasannya tidak menarik. Kita siap memfasilitasi produk-produk kerajinan warga termasuk produk makanan jika mempunyai kemasan yang menarik sehingga layak jual,” kata Erlina saat meninjau sejumlah stan kerajinan makanan warga di Desa Paris Bugis, Kecamatan Segedong, Selasa (23/9).

Dengan kualitas dan kemasan yang bagus, Erlina yakin produk makanan hasil olahan warga Kabupaten Mempawah akan mendapat tempat di hati para peminat makanan khas daerah. Menurut Erlina, banyak warga luar daerah yang berkunjung ke Kalimantan Barat kemudian tertarik mencari makanan khas daerah. Hal ini, lanjutnya, menjadi peluang emas yang harus dimanfaatkan.

“Kalau packing-nya bagus kita pun tidak akan malu untuk memasarkannya. Banyak orang Jakarta yang datang ke daerah kita dan belanja makanan khas. Ini adalah peluang,” ujarnya.
Bahkan Erlina menekankan warga Kabupaten Mempawah harus berani mencoba memasarkan karyanya ke luar daerah. Jika hanya berdagang di sekitar kampung, maka tidak akan ada kemajuan berarti. 

“Kalau usaha hanya di sekitar kampung, tidak akan berkembang. Kami hanya membuka jalan,” ucap Erlina. 

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi UKM, Pertambangan dan Energi Kabupaten Mempawah, Darwin, menyebut belum semua warga bergabung dalam pembinaan pihaknya. Karena itu tak jarang ditemui ada warga yang menjual produk yang sebenarnya tidak laik jual, baik dari segi pengemasan, terlebih dari keamanan kualitas produk. Bahkan gampang ditemui warga yang masih menggunakan kertas bertinta sebagai pembungkus produk makanan. Padahal hal itu sangat berbahaya bagi kesehatan konsumen. 

“Yang sudah kami bina umumnya mengerti tentang aspek standardisasi dalam hal keamanan produk. Biasa sudah ada label dari dinas terkait,” kata Darwin. 

Sedangkan Zubaidah, salah satu warga, mengakui produk makanan warga desanya belum dipasarkan secara luas ke luar daerah. Pemasaran diakuinya baru berkisar di lingkungan desa. Bahkan, tanpa kemasan khusus. 

“Kue hanya dimasukkan dalam toples,” ujarnya.(JoE)

Selasa, 23 September 2014

Nelayan Pertanyakan Bantuan Alat Tangkap





Mempawah-Sejumlah perwakilan Kelompok nelayan Desa Sungai Nipah, Senin (22/9), kemarin, mendatang rumah dinas Ketua DPRD Kabupaten Mempawah Sementara, Rahmad Satria, mempertanyakan bantuan alat tangkap nelayan yang dialokasikan di APBD 2014, yang belum terealisasi kepada kelompok nelayan yang telah mengajukan proposal bantuan alat tangkap.

Memberikan jawaban yang jelas terhadap perwakilan kelompok nelayan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, Rahmad Satria, akhirnya mengundang langsung Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Mempawan, Imansyah, untuk memberikan pejelasan kepada perwakilan kelompok nelayan tersebut. Pertemuan akhirnya di aula rumah dinas Ketua DPRD yang dihadiri Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, Imansyah didampingi Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Teddy Prawoto. 

Pada kesempetan tersebut, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Mempawah, Imansyah, menjelaskan belum terealisasinya bantuaan alat tangkap nelayan, dikarenakan masih terkendala proses administrasi. Karena masih dalam pelaksanaan lelang proyek. 

“Sampai saat ini, bantuan sarana alat tangkap belum disalurkan. Dikarena masih proses yang cukup panjang. Dimana proposal yang masuk dari kelompok nelayan harus dipilih dan dipilah sesuai permintaan. Dan saat ini, proses lelang sedang dilaksanakan. Insyah Allah, Desember 2014 sudah bisa disalurkan. Saya berharap para nelayan bersabar,” kata Imansyah.

Selain itu, Kabid Perikanan Tangkap, Teddy  Prawoto, menambahkan semua anggota kelompok nelayan yang mengajukan permohonan harus benar-benar nelayan. Selain itu, setiap kelompok harus memiliki tabungan kelompok sebagai bentuk pembinaan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Mempawah.

“Upaya ini, tidak lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan. Bahkan jika tabunagn kelompok nelayan berjalan baik, maka kelompok tersebut bisa diajukan mendapatkan anggaran Program Usaha Mina Pedesaan (PUMP) dari pemerintah pusat. Karena  PUMP ini, guna membantu nelayan dalam mengatasi kesulitan permodalan untuk mendukung usaha produktif di pedesaan. Saya tegasnkan, kelompok yang menerima dana ini yaitu kelompok nelayan yang eksis dan memiliki tabungan kelompok,” katanya.

Dan dalam menentukan kelompok nelayan yang bakal menerima bantuan modal PUMP, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pontianak, bakal menurunkan tim melakukan survey terhadap kelompok-kelompok nelayan yang telah mengajukan usulan. Seperti mengecek indentitas anggota kelompok yang harus berprofesi sebagai nelayan, tidak berprofesi lain seperti sopir oplet atau lainnya. Selain itu, kelompok juga harus eksis dan memiliki rekening kelompok.

“Hanya kelompok yang memenuhi syarat saja yang bakal menerima bantuan dana PUMP ini. Untuk itu, kami akan melakukan evalusai setiap kelompok yang mengajukan usulan,” katanya.

Sedangkan salah seorang perwakilan nelayan Desa Sungai Nipah, Ismail, mengatakan keterlambatan peyaluran bantuan alat tangkap, membuat anggota kelompoknya mempertanyakan.

“Kita ingin kepastian kapan bantuan alat tangkap yang telah kami ajukan disalurkan. Karena sampai saat ini, belum ada kepastian. Selain itu, kami juga meminta penjelasan terkait alat-alat tangkap yang kami ajukan sesuai dengan keinginan kami,” katanya.

Dari hasil pertemuan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, Rahmad Satria, mengatakan seluruhnya harus melalui proses administrasi yang sesuai aturan dalam menyalurkan bantuan alat tangkap. Jika tidak bisa berdampak hukum, sehingga Dinas Perikanan dan Kelautan harus melaksanakan sesuai aturan. Seperti melaksanakan proses lelang terlebih dahulu.

“Bantuan alat tangkap ini, tentu harus melalui proses lelang terlebih dahulu. Kita mintalah masyarakat nelayan bersabar. Selain itu, melalui aturan bantuan alat tangka berupa hibah hanya bisa diterima sekali setahun, tidak bisa berturut-turut selama dua tahun. Program tabungan kelompok nelayan juga sangat baik, sebagai bentuk pembinaan,” kata Rahmad. (JoE).